Pasangan Yang Terlalu Pencemburu Membawa Peristiwa Alam Dalam Hidup
Tak pernah ada yang sanggup baik-baik saja dikala terjebak dalam korelasi yang beracun (toxic relationship). Baik dalam korelasi keluarga, kerja, pertemanan, sampai korelasi cinta, terjebak dengan seseorang yang memberi kita luka terang menciptakan kita menderita. Namun, selalu ada cara dan celah untuk sanggup lepas dari korelasi yang beracun tersebut. Selalu ada pengalaman yang sanggup diambil hikmahnya dari hal tersebut.

Simak kisah Sahabat Fimela berikut yang diikutsertakan dalam Lomba Let Go of Toxic Lover ini untuk kembali menyadarkan kita bahwa harapan yang lebih baik itu selalu ada.
Oleh: Dita Oktaviani
Semua berawal dari perkenalanku dengan seorang laki-laki dari chatting online. Berlanjut dengan bertukar nomor handphone dan kopi darat. Sebut saja Bayu. Singkat dongeng sehabis berkenalan dan kopi darat, ia ‘nembak’ saya untuk jadi pacarnya, dan saya mengiyakan.
Sebulan pertama pacaran, semua lancar, sampai suatu hari saya menemukan keanehan. Ternyata Bayu yaitu seorang yang pencemburu. Ia selalu mengawasiku 24 jam penuh. Ia takut saya selingkuh, ia berpikir bila teman-temanku itu punya niat tak baik padaku. Lalu saya dijauhkan dari sahabat-sahabatku. Alasannya, mereka punya efek tak baik untukku. Aku dihentikan main bersama siapa pun, kecuali dengannya. Bahkan dikala saya keluar rumah dengan ibuku, ia pun curiga!
Beberapa bulan kemudian, semester gres perkuliahan dimulai. Tahun pertama saya diwajibkan untuk tinggal di asrama. Hubunganku dengan Bayu menjadi semakin rumit. Ia makin menjadi-jadi. Ia mewajibkan kami bertemu setiap minggu. Dan itu tidak boleh dilewatkan. Sekali tak bertemu dengannya, ia murka dan memakiku. Ia berujar, saya selingkuh, sehingga tak mau bertemu dengannya.
Hidup yang Serba Dibatasi

Setiap bertemu, ia mengecek semua isi handphone-ku. Jika ada nomor yang tak ia kenal, ia memakiku dan mematahkan sim card di handphone-ku. Pernah dikala saya berulang tahun, sahabat lamaku SMS dan mengucapkan selamat ulang tahun, dan ia membacanya. Ia marah, ia memakiku, kali ini makin menjadi, ia menamparku dan memukulku. Ia membenturkan kepalaku ke tembok. Di sana saya gres tahu bila ternyata ia sekejam ini. Dan ini selalu terjadi setiap kali kami bertengkar.
Selama 3,5 tahun saya hanya jadi pelampiasan marahnya. Tapi saya tak berani dongeng pada siapa pun, termasuk orangtuaku. Karena Bayu mengancam akan melaksanakan sesuatu di luar batas apabila saya melawannya. Aku bungkam. Selama pacaran, selain kekerasan fisik dan mulut yang kudapatkan, saya pun dituntut untuk membuatnya senang. Setiap kami bertemu, saya harus selalu membawakannya masakan dan rokok. Kalau tidak, ia akan marah.
Setelah lulus kuliah, ia melarangku bekerja. Alasannya, bekerja itu rawan selingkuh. Dari dikala itu saya kecewa padanya. Aku mulai berpikir, bagaimana masa depanku nanti bila terus-terusan bareng dia? Aku nggak mau cuma jadi burung dalam kandang saja, mending deh kalo sangkarnya dari emas.
Aku terus berpikir gimana caranya lepas dari Bayu. Sedangkan sudah beberapa kali saya minta putus, ia selalu menahanku. Akhirnya kali ini kuberanikan diri untuk minta putus. Dan akan menjemput impianku dan hari-hari indahku tanpa dirinya. Dan ternyata benar, tak ada lagi ia di hidupku menciptakan hariku lebih bahagia. Buatku, let go of toxic relationship itu perlu. Karena kita berhak senang tanpa gangguan orang-orang yang bermasalah dalam hidup kita. Dan hidupku kini jauh lebih indah tanpa orang-orang toxic di sekitarku.
Sumber: fimela.com
Belum ada Komentar untuk "Pasangan Yang Terlalu Pencemburu Membawa Peristiwa Alam Dalam Hidup"
Posting Komentar