Baik Jelek Ayahku Ia Tetap Pahlawanku, Baik Jelek Ibuku Ia Tetap Surgaku

Setiap orang niscaya merindukan sosok yang bisa menjadi contoh dan panutan dalam kehidupan sehari-hari.

Sosok tersebut sanggup kita jumpai melalui ayah dan ibu di rumah yang telah merawat dan menjaga kita mulai dari kecil sampai menuju ke puncak kesuksesan.

Namun tidak bisa dipungkiri bahwa sosok ayah maupun ibu juga tak luput dari kesalahan dan mungkin menciptakan kita sakit hati bahkan berniat untuk membenci mereka.

Namun apakah tindakan membenci orang renta merupakan suatu tindakan yang benar dan terpuji?

Mari kita bercermin perihal sikap yang harus kita tunjukkan terhadap orang renta baik itu ayah maupun ibu kita.

Agama Islam mengajarkan wacana bagaimana mengasihi orang renta dan tidak pernah sedikitpun menyinggung wacana membenci dan memusuhi orang tua.

Justru sebaliknya, ketika sikap membenci orang renta dilakukan maka akan ada suatu akhir atau imbas dari tindakan tersebut.

Tidak ada agama di dunia ini yang mengajarkan bagaimana membenci orang tua.

Namun setiap agama niscaya mengajarkan bagaimana mengasihi dan mengasihi orang renta kita dengan sungguh-sungguh terlepas dari kelasahan yang mereka lakukan.

Istilah “baik jelek ayahku dia tetap pahlawanku, baik jelek ibuku dia tetap surgaku” mau menggambarkan kepada kita semua bahwa bagaimanapun keadaan orang renta kita.

Mestinya kita harus tetap menghargai dan menghormati mereka sebagai utusan Tuhan dalam hidup kita masing-masing.

Setiap insan niscaya pernah melaksanakan dosa dan kesalahan termasuk kedua orang renta kita, namun kita dianjurkan untuk memaafkan beliau.

Sayangi orang tuamu, hormati orang tuamu, bahagiakan orang tuamu.

Akan ada saatnya nanti kau akan berpisah dengan mereka selamanya, dan biar perpisahan itu tidak meninggalkan bekas dan luka sehingga membuatmu tidak bisa memaafkan diri sendiri.

Sumber: islamidia.com

Bagikan Artikel ini