Faktanya, Orang Yang Pernah Menduakan Akan Kembali Menduakan Di Lain Waktu

Menurut para pakar cinta di Kelas Cinta, orang yang sekali menduakan akan selamanya tukang selingkuh. Sebab, semua orang mempunyai potensi untuk menduakan walaupun tidak merasa demikian.

Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa si ia yang sudah berjanji tidak akan pernah menduakan lagi tetap mengulang perbuatannya?

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Nature Neuroscience, hal ini ada hubungannya dengan bagaimana balasan otak dan perasaan insan terhadap tindakan berbohong.

Untuk mendeteksi hal ini, para peneliti di University College meminta para partisipan untuk membantu pasangan mereka menebak isi koin dalam gambar sebuah kaleng yang diburamkan.

Akan tetapi, bila tebakan pasangan tersebut melebihi jumlah koin yang ada, partisipan akan mendapat hadiah uang.

Alhasil, para partisipan pun berbohong dan melebih-lebihkan isi kaleng tersebut.

Para peneliti lalu mengamati amygdala, penggalan dari otak yang mengatur emosi, selama partisipan berbohong.

Ternyata, semakin sering partisipan berbohong, reaksi amygdala semakin menurun yang berarti rasa penyesalan juga semakin berkurang.

Hal ini sama dengan ketika pasangan Anda berbohong mengenai ke mana ia pergi dan siapa yang ia temui.

Penulis studi tersebut dan peneliti dari Princeton Neuroscience Institute, Neil Garrett, mengatakan, mungkin pada ketika pertama kali Anda selingkuh, Anda merasa tidak yummy dan bersalah.

Namun, di kali berikutnya, rasa bersalah berkurang dan perselingkuhan menjadi lebih besar.

Tak Hanya Bikin Retak Hubungan, Selingkuh Juga Bisa Bikin Penis Patah

Tak hanya menciptakan sakit hati, tak hanya menciptakan retak hubungan, menduakan juga sanggup menciptakan penis patah.

Menurut Dr. Andrew Kramer dari Pusat Medis Universitas Maryland, AS, selingkuh, dan kekerabatan seks yang dilakukan di lingkungan yang tak biasa, boleh jadi meningkatkan risiko tersebut.

Dari keterangan Kramer, responden lelaki yang mengalami penis patah itu umumnya melaksanakan kekerabatan seks di kawasan yang tak umum, termasuk di toilet atau di kawasan kerja.

Sebagian besar mereka melaksanakan itu bukan dengan pasangan resmi mereka. Dalam kondisi itu, mereka melaksanakan kekerabatan seks dengan tergesa-gesa dan dalam posisi yang tak umum.

“Semua faktor itu sanggup menciptakan lelaki kurang sanggup melindungi penisnya dari gerakan yang menyebabkan patah penis,” kata Kramer.

Patah penis merupakan luka yang terjadi ketika penis ereksi. Sebenarnya tidak ada tulang di penis.

Jadi, patah di sini merujuk ke robeknya atau tercabiknya membran serabut yang disebut tunica albuginea. Membran ini mengelilingi jaringan spon yang berada di penggalan tengah penis.

“Patahan” diikuti oleh pendarahan, pembengkakan, dan hilangnya ereksi.

Jika penelitian sebelumnya fokus kepada prosedur fisiologis dari patahan, dan bagaimana mengatasi ini secara pembedahan, tak ada penelitian yang mencari tahu secara niscaya apa yang lelaki lakukan hingga penisnya patah.

Penelitian Kramer ini mengamati 16 kasus patah penis yang “direparasi” di RS Universitas Maryland antara tahun 2004 dan 2011.

Separuh dari pasien itu mempunyai affair. Kebanyakan mereka melaksanakan kekerabatan seks di kawasan yang tak lazim, menyerupai kamar mandi kantor, mobil, atau tangga darurat.

Hanya tiga pasien yang melaksanakan ML dengan istri mereka di kawasan tidur.

Hal lain yang harus diperhatikan, kekerabatan seks yaitu menyerupai berolahraga, yang berisiko terluka.

“Oleh alasannya yaitu itu, bila Anda melaksanakan ‘akrobat seks’, melaksanakan kekerabatan seks dengan posisi yang tak umum atau aneh, berhati-hatilah. Jika tidak berhati-hati Anda sanggup terkena patah penis,” pesan tersirat Kramer yang menerbitkan penelitiannya itu di Journal of Sexual Medicine.

Bagikan Artikel ini